Senin, 11 Mei 2009

PLURALISME

“ Wahai manusia, sungguh Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh yang paling mulia di antara kamu di sisi ALLAH ialah orang yang paling bertaqwa. Sungguh ALLAH maha mengetahui, maha teliti.” (QS. Al-Hujurat : 13)”.

KEBERAGAMAN DALAM DUNIA ISLAM
Keberagaman atau perbedaan merupakan sunnatulloh, sama seperti halnya setiap benda yang diatas akan jatuh kebawah. keberagaman bukanlah merupakan suatu warisan dari nenek moyang kita. Namun. keberagaman merupakan sebuah fenomena yang unik di dunia ini, yang menjadikan rahmat bagi orang-orang yang mampu memahaminya serta mampu untuk menjaga ego pribadi yang menyelimuti setiap jiwa seseorang.

Namun, keragaman/perbedaan ini akan mampu memecahkan umat ketika orang-orang didalamnya tidak mampu untuk menghargai perbedaan dari orang lain. Pluralitas tidak dapat diidentikan dengan situasi cerai-berai atau perpecahan yang tidak mempuntai tali yang mengikat semua pihak, tidak juga menunjukan situasi cerai-berai yang sama sekali tidak memiliki hubungan antar masing-masing pihak. Sadar atau tanpa sadar sekarang banyak orang yang meidentikan perbedaan dengan perpecahan dan permusuhan. Namun, pluralitas juga tidak bisa disematkan dengan kesatuan yang tidak mempunyai parsial-parsial atau bagian-bagian, kemudian bagian-bagiannya dipaksa untuk tidak menciptakan ciri khas atau keunikan tersendiri.
Pluralitas dengan penciptan manusia
pluralitas atau kemajemukan merupakan “ciptaan ilahi”, dan bukan sekedar sesuatu yang dibolehkan atau hanya semacam hak asasi manusia. Pluralitas dipandang oleh Al-Qur’an sebagai pokok yang konstan, kaidah yang abadi, dan sunnah ilahi yang berfungsi sebagai pokok pendorong untuk saling berkompetisi dalam melakukan kebaikan dan sebagai motivator yang mengevaluasi dan sebagai motivator yang memberikan evaluasi dan memberikan tuntunan dalam dalam perjalanan bangsa-bangsa pemilik peradaban-peradaban dalam mencapai kemajuan mereka. Pluralitas adalah sumber motivator terwujudnya penggambaran hidup yang terancar keberadaannya jika tidak terdapat perbedaan dan kekhasan masing-masing perbedaan tersebut.
Allah berfirman:
“jikalau tuhanmu mrnghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi meraka senantiasa berselisih pendapat, kecuali orang yang diberi rahmat oleh tuhanmu, dan, untuk itulah Allah menciptakan mereka…”(Hud, 118-119).

Begitu juga Allah mengutus Muhammad sebagai rahatal lilalamin, artinya dengan diutusnya Muhammad sebagai rasul akan membimbing manusia untuk dapat mengendalikan perbedaan yang terjadi pada saat itu.
Keragaman dan Perbedaan Ketika Zaman Rosul
Kondisi jazirah yang luasnya membentang antara satu juta mil kali satu juta tiga ratus ribu mil ketika itu terdapat beberapa kelas masyarakat, yang kondisinya sangat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Bermacam-macam kabilah (sebuah pemerintahan kecil yang asas keberadaannya adalah kesatuan fanatisme, adanyana manfaat timbal balik untuk menjaga daerah dan menghadang musuh dari luar) mewarnai kehidupan di jazirah. Dengan adanya berbagai macam golongan dan status masyarakat yang dibeda-bedakan akibatnya kondisi social mereka bias diatakan lemah dan buta, kebodohan mewarnai berbagai aspek kehidupan, manusia hidup layaknya binatang, wanita di perjualbelikan bahkan di perlakukan layaknya benda mati, para pemegang kekuasaan dipenuhi kekeyaan yang berasal dari rakyat, atau sesekali rakyat diperankan sebagai penghadang musuh.
Dalam kondisi seperti inilah rasululah dilahirkan dari keluarga bani hasyim di Mekah pada senin pagi, permulaan tahun pada peristiwa gajah. Sejak zaman kejayaan islam yaitu pada abad XVII-XX islam telah hidup dalam keberagaman (pluralitas). Banyak suku dengan berbagai adat yang dibawanya
Rosul berusaha untuk mengambil hati orang –orang arab yang masih mempunyai kehanifan yang tinggi dengan perbuatan lemah-lembut yang rosul tunjukan kepada mereka. Tapi tidak jarang rosul turun ke medan perang untuk mengajak umat kepada persatuan umat dalam ketauhidan.

“ Wahai manusia, sungguh Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh yang paling mulia di antara kamu di sisi ALLAH ialah orang yang paling bertaqwa. Sungguh ALLAH maha mengetahui, maha teliti.” (QS. Al-Hujurat : 13)”.

KEBERAGAMAN DALAM DUNIA ISLAM
Keberagaman atau perbedaan merupakan sunnatulloh, sama seperti halnya setiap benda yang diatas akan jatuh kebawah. keberagaman bukanlah merupakan suatu warisan dari nenek moyang kita. Namun. keberagaman merupakan sebuah fenomena yang unik di dunia ini, yang menjadikan rahmat bagi orang-orang yang mampu memahaminya serta mampu untuk menjaga ego pribadi yang menyelimuti setiap jiwa seseorang.

Namun, keragaman/perbedaan ini akan mampu memecahkan umat ketika orang-orang didalamnya tidak mampu untuk menghargai perbedaan dari orang lain. Pluralitas tidak dapat diidentikan dengan situasi cerai-berai atau perpecahan yang tidak mempuntai tali yang mengikat semua pihak, tidak juga menunjukan situasi cerai-berai yang sama sekali tidak memiliki hubungan antar masing-masing pihak. Sadar atau tanpa sadar sekarang banyak orang yang meidentikan perbedaan dengan perpecahan dan permusuhan. Namun, pluralitas juga tidak bisa disematkan dengan kesatuan yang tidak mempunyai parsial-parsial atau bagian-bagian, kemudian bagian-bagiannya dipaksa untuk tidak menciptakan ciri khas atau keunikan tersendiri.
Pluralitas dengan penciptan manusia
pluralitas atau kemajemukan merupakan “ciptaan ilahi”, dan bukan sekedar sesuatu yang dibolehkan atau hanya semacam hak asasi manusia. Pluralitas dipandang oleh Al-Qur’an sebagai pokok yang konstan, kaidah yang abadi, dan sunnah ilahi yang berfungsi sebagai pokok pendorong untuk saling berkompetisi dalam melakukan kebaikan dan sebagai motivator yang mengevaluasi dan sebagai motivator yang memberikan evaluasi dan memberikan tuntunan dalam dalam perjalanan bangsa-bangsa pemilik peradaban-peradaban dalam mencapai kemajuan mereka. Pluralitas adalah sumber motivator terwujudnya penggambaran hidup yang terancar keberadaannya jika tidak terdapat perbedaan dan kekhasan masing-masing perbedaan tersebut.
Allah berfirman:
“jikalau tuhanmu mrnghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi meraka senantiasa berselisih pendapat, kecuali orang yang diberi rahmat oleh tuhanmu, dan, untuk itulah Allah menciptakan mereka…”(Hud, 118-119).

Begitu juga Allah mengutus Muhammad sebagai rahatal lilalamin, artinya dengan diutusnya Muhammad sebagai rasul akan membimbing manusia untuk dapat mengendalikan perbedaan yang terjadi pada saat itu.
Keragaman dan Perbedaan Ketika Zaman Rosul
Kondisi jazirah yang luasnya membentang antara satu juta mil kali satu juta tiga ratus ribu mil ketika itu terdapat beberapa kelas masyarakat, yang kondisinya sangat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Bermacam-macam kabilah (sebuah pemerintahan kecil yang asas keberadaannya adalah kesatuan fanatisme, adanyana manfaat timbal balik untuk menjaga daerah dan menghadang musuh dari luar) mewarnai kehidupan di jazirah. Dengan adanya berbagai macam golongan dan status masyarakat yang dibeda-bedakan akibatnya kondisi social mereka bias diatakan lemah dan buta, kebodohan mewarnai berbagai aspek kehidupan, manusia hidup layaknya binatang, wanita di perjualbelikan bahkan di perlakukan layaknya benda mati, para pemegang kekuasaan dipenuhi kekeyaan yang berasal dari rakyat, atau sesekali rakyat diperankan sebagai penghadang musuh.
Dalam kondisi seperti inilah rasululah dilahirkan dari keluarga bani hasyim di Mekah pada senin pagi, permulaan tahun pada peristiwa gajah. Sejak zaman kejayaan islam yaitu pada abad XVII-XX islam telah hidup dalam keberagaman (pluralitas). Banyak suku dengan berbagai adat yang dibawanya
Rosul berusaha untuk mengambil hati orang –orang arab yang masih mempunyai kehanifan yang tinggi dengan perbuatan lemah-lembut yang rosul tunjukan kepada mereka. Tapi tidak jarang rosul turun ke medan perang untuk mengajak umat kepada persatuan umat dalam ketauhidan.

Read More......

Sabtu, 21 Februari 2009

Penting Menengok Sejarah

Indonesia dewasa ini sedang mengalami permasalahan yang memang sudah sangat akut. Bahkan banyak ahli menyebutnya dengan istilah krisis multi-dimensi. Dengan demikian, betapapun tidak mudah untuk menemukan solusi dari kompleksitas permasalahan yang saling terkait antar satu dengan yang lain, layaknya akar rhizome.
Krisis multi-dimensi itu membuat bangsa ini mengalami penderitaan yang teramat. Kualitas SDM tak mampu bersaing, rakyat miskin semakin miskin, konflik sosial terjadi diberbagai golongan masyarakat, merebaknya pengangguran, banyaknya anak yang putus sekolah, serta penurunan indeks pembangunan manusia. Keadaan ini diperparah dengan tindakan oknum pemerintah yang tidak mencerminkan seorang pemipin, korupsi hampir disetiap instansi, kebijakannya tak berpihak pada rakyat.

Betapa menyakitkannya, bangsa yang besar dan kaya akan sumber daya, kini bagai macan kehilangan taringnya. Dua ratus juta lebih penduduk yang menghuni pelbagai wilayah dari Sabang sampai Merauke, seolah tak berdaya kala diterpa prahara. Bahkan yang paling menyedihkan, betapa para elite politik yang sangat berperan sebagai para pembuat kebijakan (desicion-makers) itu seolah tidak menyadari akan bobroknya SDM bangsa yang besar ini.
Akhirnya realitas tetap bicara dengan sejujurnya meski disukai atau tidak, disadari atau tidak kenyataannya, negeri ini kini tengah diterpa krisis dari pelbagai segi. Kepiluan yang menyeruak dari relung emosi, rasa-rasanya takkan menyudahi semuanya. Negeri ini butuh solusi yang reasonable, bukan impian sebatas mitologi.
Kualitas SDM negri ini yang jauh kalah dibanding negara maju, sehingga dalam kenyataan sejarah indonesia mengalami ketragisan penjajahan bekanda dan jepang. Namun, ketragisan itu seakan tidak pernah berubah meskipun kita telah 64 tahun menghirup udara kemerdekaan. Bahkan kini sebagian rakyat merasakan bentuk penjajahan dalam model yang terbaru, dijajah bangsa sendiri.. setelah tiga puluh dua tahun terkungkung dalam kekuatan orde baru, dan kini hampir sebelas tahun reformasi tidak memberikan titik terang.
Bangsa ini boleh jadi memang tidak pernah belajar dari sejarah. Segala bentuk peristiwa sejarah yang sesungguhnya dapat membentuk pemahaman akan sebuah hukum sejarah, sepertinya belum pula berbekas. Mungkin informasi dari khazanah sejarah itu hanya dijadikan sebuah pengetahuan tanpa adanya analisis untuk perbaikan kedepan atau bisa jadi hanya diterima oleh telinga kiri dan keluar lewat telinga sebelah kanan.
Walau bagaimanapun, tanpa referensi sejarah, sesungguhnya bangsa ini akan sangat kesulitan untuk meraih masa depan yang lebih baik. Sejarah adalah rentetan peristiwa yang terus berubah dari satu kondisi ke kondisi yang lain dengan saling berhubungan (kausalitas) secara rasional. Terdapat dinamika dan karena itu membentuk memori untuk dijadikan pelajaran.
Betapa pentingnya sejarah bagi kita bangsa ini, walau tidak jarang posisinya ter-degradir dalam mitologi yang dogmatis. Akhirnya, khazanah sejarah itu bukannya dijadikan sebagai pijakan menuju kehidupan bangsa yang lebih arif, bijaksana, dan sejahtera, sebaliknya dijadikan perbandingan demi menutupi masa kini yang kelam.
Apabila rentetan kejadian masa lalu/peritiwa sejarah itu sengaja dipahami sebagai sebuah realitas di masa lalu, tentu kita akan mampu mengkajinya, meng-evaluasi serta mengambil jarak darinya demi menyongsong masa depan penuh dengan harapan yang lebih baik. Sungguh, sejarah itu merupakan guru dan pelajaran yang terbaik bagi bangsa ini.
Dengan demikian, realitas bangsa yang lemah di masa lalu merupakan referensi faktual agar bangsa ini tidak lagi salah mengambil jalan. Kelemahan itu sesungguhnya dilatar-belakangi oleh rapuhnya infra-struktur bangsa, terutama yang menyangkut kualitas SDM.
Bila kita melihat sejarah zaman penjajahan, sesungguhnya kondisi itu tercipta karena lemahnya SDM bangsa. Bahkan bila ditarik lebih dekat, kondisi yang belum membaik beberapa tahun ini semakin menguatkan teori bahwa SDM kita masih jauh untuk dikatakan berkualitas.
Dengan mengambil pelajaran dari masa lalu, bahwa lemahnya SDM disebabkan infra sturktur yang tidak memadai maka untuk saat sudah saatnya infrastuktur ditingkatkan. Maka, jelaslah sudah bahwa langkah awal yang patut ditempuh oleh bangsa ini adalah secara visioner mulai peduli dengan pendidikan yang akan membentuk SDM yang berkulitas. Sungguh, bagai mimpi di siang bolong ketika perubahan tidak ditopang oleh pembentukkan infra-struktur berupa SDM yang berkualitas.
Untuk memulai visi tersebut peminpinlah yang pertama berperan. Dengan itu mudah-mudahan Pemilihan Umum yang akan dilaksanan dalam hitungan hari lagi akan menghasilkan peminpin yang benar-benar mempunyai visi memperbaiki infra-struktur.

Penulis,
Mahasiswa Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK), UPI

Indonesia dewasa ini sedang mengalami permasalahan yang memang sudah sangat akut. Bahkan banyak ahli menyebutnya dengan istilah krisis multi-dimensi. Dengan demikian, betapapun tidak mudah untuk menemukan solusi dari kompleksitas permasalahan yang saling terkait antar satu dengan yang lain, layaknya akar rhizome.
Krisis multi-dimensi itu membuat bangsa ini mengalami penderitaan yang teramat. Kualitas SDM tak mampu bersaing, rakyat miskin semakin miskin, konflik sosial terjadi diberbagai golongan masyarakat, merebaknya pengangguran, banyaknya anak yang putus sekolah, serta penurunan indeks pembangunan manusia. Keadaan ini diperparah dengan tindakan oknum pemerintah yang tidak mencerminkan seorang pemipin, korupsi hampir disetiap instansi, kebijakannya tak berpihak pada rakyat.

Betapa menyakitkannya, bangsa yang besar dan kaya akan sumber daya, kini bagai macan kehilangan taringnya. Dua ratus juta lebih penduduk yang menghuni pelbagai wilayah dari Sabang sampai Merauke, seolah tak berdaya kala diterpa prahara. Bahkan yang paling menyedihkan, betapa para elite politik yang sangat berperan sebagai para pembuat kebijakan (desicion-makers) itu seolah tidak menyadari akan bobroknya SDM bangsa yang besar ini.
Akhirnya realitas tetap bicara dengan sejujurnya meski disukai atau tidak, disadari atau tidak kenyataannya, negeri ini kini tengah diterpa krisis dari pelbagai segi. Kepiluan yang menyeruak dari relung emosi, rasa-rasanya takkan menyudahi semuanya. Negeri ini butuh solusi yang reasonable, bukan impian sebatas mitologi.
Kualitas SDM negri ini yang jauh kalah dibanding negara maju, sehingga dalam kenyataan sejarah indonesia mengalami ketragisan penjajahan bekanda dan jepang. Namun, ketragisan itu seakan tidak pernah berubah meskipun kita telah 64 tahun menghirup udara kemerdekaan. Bahkan kini sebagian rakyat merasakan bentuk penjajahan dalam model yang terbaru, dijajah bangsa sendiri.. setelah tiga puluh dua tahun terkungkung dalam kekuatan orde baru, dan kini hampir sebelas tahun reformasi tidak memberikan titik terang.
Bangsa ini boleh jadi memang tidak pernah belajar dari sejarah. Segala bentuk peristiwa sejarah yang sesungguhnya dapat membentuk pemahaman akan sebuah hukum sejarah, sepertinya belum pula berbekas. Mungkin informasi dari khazanah sejarah itu hanya dijadikan sebuah pengetahuan tanpa adanya analisis untuk perbaikan kedepan atau bisa jadi hanya diterima oleh telinga kiri dan keluar lewat telinga sebelah kanan.
Walau bagaimanapun, tanpa referensi sejarah, sesungguhnya bangsa ini akan sangat kesulitan untuk meraih masa depan yang lebih baik. Sejarah adalah rentetan peristiwa yang terus berubah dari satu kondisi ke kondisi yang lain dengan saling berhubungan (kausalitas) secara rasional. Terdapat dinamika dan karena itu membentuk memori untuk dijadikan pelajaran.
Betapa pentingnya sejarah bagi kita bangsa ini, walau tidak jarang posisinya ter-degradir dalam mitologi yang dogmatis. Akhirnya, khazanah sejarah itu bukannya dijadikan sebagai pijakan menuju kehidupan bangsa yang lebih arif, bijaksana, dan sejahtera, sebaliknya dijadikan perbandingan demi menutupi masa kini yang kelam.
Apabila rentetan kejadian masa lalu/peritiwa sejarah itu sengaja dipahami sebagai sebuah realitas di masa lalu, tentu kita akan mampu mengkajinya, meng-evaluasi serta mengambil jarak darinya demi menyongsong masa depan penuh dengan harapan yang lebih baik. Sungguh, sejarah itu merupakan guru dan pelajaran yang terbaik bagi bangsa ini.
Dengan demikian, realitas bangsa yang lemah di masa lalu merupakan referensi faktual agar bangsa ini tidak lagi salah mengambil jalan. Kelemahan itu sesungguhnya dilatar-belakangi oleh rapuhnya infra-struktur bangsa, terutama yang menyangkut kualitas SDM.
Bila kita melihat sejarah zaman penjajahan, sesungguhnya kondisi itu tercipta karena lemahnya SDM bangsa. Bahkan bila ditarik lebih dekat, kondisi yang belum membaik beberapa tahun ini semakin menguatkan teori bahwa SDM kita masih jauh untuk dikatakan berkualitas.
Dengan mengambil pelajaran dari masa lalu, bahwa lemahnya SDM disebabkan infra sturktur yang tidak memadai maka untuk saat sudah saatnya infrastuktur ditingkatkan. Maka, jelaslah sudah bahwa langkah awal yang patut ditempuh oleh bangsa ini adalah secara visioner mulai peduli dengan pendidikan yang akan membentuk SDM yang berkulitas. Sungguh, bagai mimpi di siang bolong ketika perubahan tidak ditopang oleh pembentukkan infra-struktur berupa SDM yang berkualitas.
Untuk memulai visi tersebut peminpinlah yang pertama berperan. Dengan itu mudah-mudahan Pemilihan Umum yang akan dilaksanan dalam hitungan hari lagi akan menghasilkan peminpin yang benar-benar mempunyai visi memperbaiki infra-struktur.

Penulis,
Mahasiswa Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK), UPI

Read More......

Jumat, 16 Mei 2008

Budayakan Antre

pada bulan juni mendatang harga bahan bakar minyak akan naik, yang di perkirakan 30 %. Proses ini sungguh sangat mendukung proses kulturalisasi antre di Indonesia yang hingga saat ini sudah cukup berhasil,

pada bulan juni mendatang harga bahan bakar minyak akan naik, yang di perkirakan 30 %. Proses ini sungguh sangat mendukung proses kulturalisasi antre di Indonesia yang hingga saat ini sudah cukup berhasil,

Read More......

Rabu, 07 Mei 2008

guru sekolah favorit jangan bangga

banyak paru guru yang mengajar di sekolah-sekolah favorit merasa bangga karena murid-murid mereka pintar dan berhasil masuk untuk melajutkan sekolahnya di sekolah favorit juga. namun kebanggaan tersebut bukan berarti semua keberhasilan muridnya itu disebabkan karena metode dia mengajar. melainkan banyak unsur yang membuat anak itu mau belajar sehingga berhasil.

banyak paru guru yang mengajar di sekolah-sekolah favorit merasa bangga karena murid-murid mereka pintar dan berhasil masuk untuk melajutkan sekolahnya di sekolah favorit juga. namun kebanggaan tersebut bukan berarti semua keberhasilan muridnya itu disebabkan karena metode dia mengajar. melainkan banyak unsur yang membuat anak itu mau belajar sehingga berhasil.

Read More......

Minggu, 04 Mei 2008

wisuda dan sampah



Aceng AMEPA BOEMI ANGKATAN X


pada tanggal 22-23 april lalu Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merayakan event tahunan, yaitu upacara wisuda yang di hadiri lebih dari 5000 orang. kegembiraan sangat terlihat dari wajah-wajah sarjana baru, maupun yang lulus dari diploma. kegembiraan itu juga dirasakan oleh keluarga yang ikut mendampingi wisudawan.
kemeriahan itu juga di manfaatkan oleh para pedagang yang menggelar dagangannya selama acara berlangsung. mulai dari pedagang souvenir khas bandung sampai makanan yang biasa di jual di warteg.
Bertepatan dengan upacara wisuda mahasiswa Pencinta Alam (PA) melakukan aksi untuk memperingati hari bumi se-dunia yaitu tanggal 22 april. mereka menggelar aksi dengan cara mengambil sampah di sekitar kampus. yang mememang sampah akan bertambah seiring dengan acara tahunan tersebut.
ketidaksadaran pengunjung para acara wisudaam, membuat lingkungan kampus ekstra kotor dan petugas kebersihan pun harus ekstra kerja memunguti sampah. ditambah dengan para pedagang yang tidak bertanggung-jawab untuk mengambil sampah bekas dagangannya.



Aceng AMEPA BOEMI ANGKATAN X


pada tanggal 22-23 april lalu Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merayakan event tahunan, yaitu upacara wisuda yang di hadiri lebih dari 5000 orang. kegembiraan sangat terlihat dari wajah-wajah sarjana baru, maupun yang lulus dari diploma. kegembiraan itu juga dirasakan oleh keluarga yang ikut mendampingi wisudawan.
kemeriahan itu juga di manfaatkan oleh para pedagang yang menggelar dagangannya selama acara berlangsung. mulai dari pedagang souvenir khas bandung sampai makanan yang biasa di jual di warteg.
Bertepatan dengan upacara wisuda mahasiswa Pencinta Alam (PA) melakukan aksi untuk memperingati hari bumi se-dunia yaitu tanggal 22 april. mereka menggelar aksi dengan cara mengambil sampah di sekitar kampus. yang mememang sampah akan bertambah seiring dengan acara tahunan tersebut.
ketidaksadaran pengunjung para acara wisudaam, membuat lingkungan kampus ekstra kotor dan petugas kebersihan pun harus ekstra kerja memunguti sampah. ditambah dengan para pedagang yang tidak bertanggung-jawab untuk mengambil sampah bekas dagangannya.

Read More......

Jumat, 02 Mei 2008

TUNGUSKA

“Tunguska”
Pada suatu subuh tepat tanggal 30 juni 1908 sebuah bola api terlihat melintas diatas langit Siberia tengah, disusul dengan suatu ledakan yang sangat dahsyat, yang mampumeratakan sekitar 2.000 kilometer dan membakar banyak pohon. Selama du a hari sesudahnya, ada begitu banyak debu halusyang menyelimuti atmosfer.
Beberapa orang yang menyaksikan kejadian tersebut menyatakan bahwa langit seakan membelah dua dan ketika melihat keutara terlihat kobaran api yang membakar hutan seakan-akan membungkus bumi, dan penduduk merasakan panas yang teramat.ada beberapa penduduk yang sangat kaget dan ketakutan bahkan mereka terlempar dari banguan-bangunan tempat mereka tinggal.
Ada juga yang melihat yang melintas di langit itu suatu benda panjang yang terbakar, bagian depannya lebih lebar daripada dari ekornya, benda itu jauh lebih besar daripada matahari, namun cahayanya lebih redup sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Setelah kobaran api itu menghilang terdengar ledakan yang keras, bumi bergetar, kaca-kaca rumah pecah, dan gleombang besar muncul disungai.
Kejadian yang luar biasa dahsyat ini dinamakan peristiwa Tunguska. Tunguska adalah sebual ledakan yang sangat besar kira-kira 20 sampai 40 megaton TNTb (2.000-4.000 lebih besar dari ledakan bom atom di Hirosima. Beberapa astronomi berpendapat bahwa kejadian ini disebabkan oleh sekeping anti materi yang bergerak sangat cepat, hancur saat kontak dengan materi biasa di bumi, hilang dalam suatu sorotan sinar gamma. Namun, ketiadaan radioaktivitas pada daerah tumbukan tidak mendukung akan penjelasan ini. Astronomi yang lain berpendapat bahwa mungkin ada pesawat antariksa dari peradaban luar-bumi yang mengalami kerusakan mekanis sehingga menumbuk daerah terpenci dari pelanet kita. Namun pada daerah itu tidak ditemukan adanya pesawat antariksa. Dari beberapa pendapat itu tak satu pun disertai alasan yang mendukung.
Kunci utama peristiwa Tunguska adalah adanya suatu ledakan yang sangat besar, gelombang kejut, suatu kebakaran besar-besaran, dan tidak ditemukan tumbukan di daerah kejadian. Tampaknya hanya satu penjelasan yang konsisten dengan fakta yang terjadi; pada tahun 1908 sekeping komet menumbuk bumi.
Dalam ruang yang sangat besar, diantara panet-planet terdapat objek yang sebagian berupa batuan, sebagian dari logam, sebagian memuat es, dan sebagian terdiri dari sejumlah mlekul organic. Peristiwa Tunguska disinyalir disebabkan olehsuatu fragmen komet yang memuat esyang berdiameter seratus meter, mempunyai berat satu juta ton, dan bergerak dengan kecepatan 30 kilimeter perdetik atau 70.000mil per jam. Jika tumbukan terjadi pada bumi sekarang, karena saking paniknya mungkin orang akan mengira itu ledakan nuklir, berhubungan dengan isu-isu nuklir.
Sebuah komet terutama yang terbuat dari es-es air (H2O), sedikit metana (CH4), dan es ammonia (NH3) ketika menabrak bumi, sebah fragmen komet yang cukup sederhana akan menimbulkan bola api yang sangat terang gelombang ledakan yang sangat besar, membuat kebakaran yang sangat besar. Sisa-sisa komet hanya akan berupa kepingan yang dapat dikenali, mungkin hanya sidikit butiran kecil dari bagian yang tidak mempunyai es pada iti komet. Komet-komet tua akan memisahkan, menguap, dan hancur, puing-puing komet bertebaran mengisiorbit komet, dimana orbit itu memotong orbit bumi, ada sekelompok meteor menunggu kita sebagai penghuni bumi. Beberapa meteor mempunyai posisi sama dengan bumi. Sehingga hujan meteor menjadi sesuatu yang harus diwaspadai. 30 juni adalah hari hujan meteor beta taurid, yang berhubungan dengan orbit dari komet Eneke. Peristiwa Tunguska dimungkinkan disebabkan oleh gumpalan komet Eneke, sepotong besar dari fragmen kecil yang menyebabkan hujan meteor.
Cepat atau lambatkomet akan bertubrukan dengan planet. Bumi serta rakannya bulan suatu saat akan di bombardier oleh komet dan asteroid. Suatu tumbukan dengan fragmen komet yang kecil dengan bumi seperti kejadian Tunguska, seharusnya terjadi satu kali setiapseribu tahun. Namun, suatu tumbukan dengan komet, seperti komet halley yang mempunyai diameter dua puluh kilometer seharusnya terjadi satu kali dalam dua milyar tahun.

“Tunguska”
Pada suatu subuh tepat tanggal 30 juni 1908 sebuah bola api terlihat melintas diatas langit Siberia tengah, disusul dengan suatu ledakan yang sangat dahsyat, yang mampumeratakan sekitar 2.000 kilometer dan membakar banyak pohon. Selama du a hari sesudahnya, ada begitu banyak debu halusyang menyelimuti atmosfer.
Beberapa orang yang menyaksikan kejadian tersebut menyatakan bahwa langit seakan membelah dua dan ketika melihat keutara terlihat kobaran api yang membakar hutan seakan-akan membungkus bumi, dan penduduk merasakan panas yang teramat.ada beberapa penduduk yang sangat kaget dan ketakutan bahkan mereka terlempar dari banguan-bangunan tempat mereka tinggal.
Ada juga yang melihat yang melintas di langit itu suatu benda panjang yang terbakar, bagian depannya lebih lebar daripada dari ekornya, benda itu jauh lebih besar daripada matahari, namun cahayanya lebih redup sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Setelah kobaran api itu menghilang terdengar ledakan yang keras, bumi bergetar, kaca-kaca rumah pecah, dan gleombang besar muncul disungai.
Kejadian yang luar biasa dahsyat ini dinamakan peristiwa Tunguska. Tunguska adalah sebual ledakan yang sangat besar kira-kira 20 sampai 40 megaton TNTb (2.000-4.000 lebih besar dari ledakan bom atom di Hirosima. Beberapa astronomi berpendapat bahwa kejadian ini disebabkan oleh sekeping anti materi yang bergerak sangat cepat, hancur saat kontak dengan materi biasa di bumi, hilang dalam suatu sorotan sinar gamma. Namun, ketiadaan radioaktivitas pada daerah tumbukan tidak mendukung akan penjelasan ini. Astronomi yang lain berpendapat bahwa mungkin ada pesawat antariksa dari peradaban luar-bumi yang mengalami kerusakan mekanis sehingga menumbuk daerah terpenci dari pelanet kita. Namun pada daerah itu tidak ditemukan adanya pesawat antariksa. Dari beberapa pendapat itu tak satu pun disertai alasan yang mendukung.
Kunci utama peristiwa Tunguska adalah adanya suatu ledakan yang sangat besar, gelombang kejut, suatu kebakaran besar-besaran, dan tidak ditemukan tumbukan di daerah kejadian. Tampaknya hanya satu penjelasan yang konsisten dengan fakta yang terjadi; pada tahun 1908 sekeping komet menumbuk bumi.
Dalam ruang yang sangat besar, diantara panet-planet terdapat objek yang sebagian berupa batuan, sebagian dari logam, sebagian memuat es, dan sebagian terdiri dari sejumlah mlekul organic. Peristiwa Tunguska disinyalir disebabkan olehsuatu fragmen komet yang memuat esyang berdiameter seratus meter, mempunyai berat satu juta ton, dan bergerak dengan kecepatan 30 kilimeter perdetik atau 70.000mil per jam. Jika tumbukan terjadi pada bumi sekarang, karena saking paniknya mungkin orang akan mengira itu ledakan nuklir, berhubungan dengan isu-isu nuklir.
Sebuah komet terutama yang terbuat dari es-es air (H2O), sedikit metana (CH4), dan es ammonia (NH3) ketika menabrak bumi, sebah fragmen komet yang cukup sederhana akan menimbulkan bola api yang sangat terang gelombang ledakan yang sangat besar, membuat kebakaran yang sangat besar. Sisa-sisa komet hanya akan berupa kepingan yang dapat dikenali, mungkin hanya sidikit butiran kecil dari bagian yang tidak mempunyai es pada iti komet. Komet-komet tua akan memisahkan, menguap, dan hancur, puing-puing komet bertebaran mengisiorbit komet, dimana orbit itu memotong orbit bumi, ada sekelompok meteor menunggu kita sebagai penghuni bumi. Beberapa meteor mempunyai posisi sama dengan bumi. Sehingga hujan meteor menjadi sesuatu yang harus diwaspadai. 30 juni adalah hari hujan meteor beta taurid, yang berhubungan dengan orbit dari komet Eneke. Peristiwa Tunguska dimungkinkan disebabkan oleh gumpalan komet Eneke, sepotong besar dari fragmen kecil yang menyebabkan hujan meteor.
Cepat atau lambatkomet akan bertubrukan dengan planet. Bumi serta rakannya bulan suatu saat akan di bombardier oleh komet dan asteroid. Suatu tumbukan dengan fragmen komet yang kecil dengan bumi seperti kejadian Tunguska, seharusnya terjadi satu kali setiapseribu tahun. Namun, suatu tumbukan dengan komet, seperti komet halley yang mempunyai diameter dua puluh kilometer seharusnya terjadi satu kali dalam dua milyar tahun.

Read More......

mahasiswa kupu-kupu

Ironis ketika saya menanyakan kepada mantan mahasiswa yang sudah lulus dari kampusnya tentang suatu tempat, yang mana tempat itu merupakan tempat kegiatan mahasiswa bahkan tempat itu salah satu tempat nongkrong favorit bagi mahasiswa. Namun, dia sama sekali tidak tahu tentang tempat itu. Apalagi bila dia ditanya soal apa saja kegiatan mahasiswa pasti dia tidak tahu, orang tampatnya juga tidak tahu. Saya sangat heran mendengarnya. Ko bisa seorang mahasiswa yang sudah lebih dari tiga setengah tahun bahkan lebih kuliah di tempat itu bisa tidak mengetahui tempat yang biasa digunakan untuk kegiatan mahasiswa, memang apa aktivitasnya selama di kampus?
Tetapi orang itu mampu menyelesaikan kuliahnya dengan cepat dari pada teman-temannya yang lain, yang mungkin ikut dalam beberapa kegiatan mahasiswa. Ketika saya tanya kenapa dia bisa cepat lulus, dia dengan cepat menjawab “saya tidak mau menyusahkan orang tua saya untuk membiayai kuliah saya dan saya ngin cepat bekerja, untuk membantu orang tua” saya pikir itu cita-cita yang sangat mulia, dan hampir semua orang menginginkan hal itu, tanpa harus disebutkan. Namun saya heran kenapa dia sampai sekarang setelah hampir setahun dia masih belum juga mendapat kerja. Karena untuk masuk bisa kerja di beberapa perusahaan bukan hanya nilai akademisnya yang menjadi syarat untuk bekerja, tetapi dia juga harus mempunyai wawasan yang sukup luas untuk bisa bekerja di perusahaan tersebut.
Mahasiswa seperti itu adalah mahasiswa yang tidak mau berfikir dan tidak peduli kepada sesama lingkungannya. Dia hanya berfikir setelah saya lulus saya harus bisa kerja, agar hidup saya lebih baik dari sekarang. Dia tidak tahu dan tidak mau tahu posisi dirinya sendiri dan fungsi dia sebagai mahasiswa. Terlalu egois, ketika mahasiswa hanya berfikir utuk dirinya sendiri. Bahkan banyak mahasiswa yang bilang saya kekampus untuk kuliah bukan untuk yang lain. Padahal ketika kita masuk kuliah, kita diberitahukan fungsi dan peranan mahasiswa, yang intinya mahasiswa adalah pelopor perubahan, Banyak rakyat yang mengharapkan dengan hadirnya mahasiswa dilingkungannya dapat memberikan pencerahan atau perubahan kearah yang lebih baik. Karena mereka menganggap mahasiswa itu serba bisa. Oleh karena itu kita jangan kecewakan harapan mereka.
Dengan hanya mengutamakan akademis selama kuliahnya, maka apa yang akan kita berikan kepada masyarakat nanti. Karena, mereka tidak akan
Sesuatu yang wajar ketika banyak mahasiswa yang takut akademisnya terganggu akibat dia ikut dalam kegiatan-kegiatan mahasiswa. Dan juga dia melihat orang yang susah lulus dikarenakan katanya orang itu sibuk dengan berbagai kegiatan di kampus atau oraganisasinya. Bukannya seorang mahasiswa harus meninggalkan akademisnya untuk Sesuatu yang mereka anggap tidak ada gunanya. Tetapi bagaimana dia bisa menjalani fungsi mahasiswa sebagai pelopor perubahan dan juga bisa menyelesaikan bidang akademisnya dengan baik.
Namun, dengan banyak kekhawatiran itu jangan menjadikan kita sebagai mahasiswa yang “kupu-kupu” atau mahasiswa yang kuliah-pulang, kuliah-pulang. Dan tak peduli terhadap harapan rakyat hanya karena karir masa depannya akan terganggu.

Ironis ketika saya menanyakan kepada mantan mahasiswa yang sudah lulus dari kampusnya tentang suatu tempat, yang mana tempat itu merupakan tempat kegiatan mahasiswa bahkan tempat itu salah satu tempat nongkrong favorit bagi mahasiswa. Namun, dia sama sekali tidak tahu tentang tempat itu. Apalagi bila dia ditanya soal apa saja kegiatan mahasiswa pasti dia tidak tahu, orang tampatnya juga tidak tahu. Saya sangat heran mendengarnya. Ko bisa seorang mahasiswa yang sudah lebih dari tiga setengah tahun bahkan lebih kuliah di tempat itu bisa tidak mengetahui tempat yang biasa digunakan untuk kegiatan mahasiswa, memang apa aktivitasnya selama di kampus?
Tetapi orang itu mampu menyelesaikan kuliahnya dengan cepat dari pada teman-temannya yang lain, yang mungkin ikut dalam beberapa kegiatan mahasiswa. Ketika saya tanya kenapa dia bisa cepat lulus, dia dengan cepat menjawab “saya tidak mau menyusahkan orang tua saya untuk membiayai kuliah saya dan saya ngin cepat bekerja, untuk membantu orang tua” saya pikir itu cita-cita yang sangat mulia, dan hampir semua orang menginginkan hal itu, tanpa harus disebutkan. Namun saya heran kenapa dia sampai sekarang setelah hampir setahun dia masih belum juga mendapat kerja. Karena untuk masuk bisa kerja di beberapa perusahaan bukan hanya nilai akademisnya yang menjadi syarat untuk bekerja, tetapi dia juga harus mempunyai wawasan yang sukup luas untuk bisa bekerja di perusahaan tersebut.
Mahasiswa seperti itu adalah mahasiswa yang tidak mau berfikir dan tidak peduli kepada sesama lingkungannya. Dia hanya berfikir setelah saya lulus saya harus bisa kerja, agar hidup saya lebih baik dari sekarang. Dia tidak tahu dan tidak mau tahu posisi dirinya sendiri dan fungsi dia sebagai mahasiswa. Terlalu egois, ketika mahasiswa hanya berfikir utuk dirinya sendiri. Bahkan banyak mahasiswa yang bilang saya kekampus untuk kuliah bukan untuk yang lain. Padahal ketika kita masuk kuliah, kita diberitahukan fungsi dan peranan mahasiswa, yang intinya mahasiswa adalah pelopor perubahan, Banyak rakyat yang mengharapkan dengan hadirnya mahasiswa dilingkungannya dapat memberikan pencerahan atau perubahan kearah yang lebih baik. Karena mereka menganggap mahasiswa itu serba bisa. Oleh karena itu kita jangan kecewakan harapan mereka.
Dengan hanya mengutamakan akademis selama kuliahnya, maka apa yang akan kita berikan kepada masyarakat nanti. Karena, mereka tidak akan
Sesuatu yang wajar ketika banyak mahasiswa yang takut akademisnya terganggu akibat dia ikut dalam kegiatan-kegiatan mahasiswa. Dan juga dia melihat orang yang susah lulus dikarenakan katanya orang itu sibuk dengan berbagai kegiatan di kampus atau oraganisasinya. Bukannya seorang mahasiswa harus meninggalkan akademisnya untuk Sesuatu yang mereka anggap tidak ada gunanya. Tetapi bagaimana dia bisa menjalani fungsi mahasiswa sebagai pelopor perubahan dan juga bisa menyelesaikan bidang akademisnya dengan baik.
Namun, dengan banyak kekhawatiran itu jangan menjadikan kita sebagai mahasiswa yang “kupu-kupu” atau mahasiswa yang kuliah-pulang, kuliah-pulang. Dan tak peduli terhadap harapan rakyat hanya karena karir masa depannya akan terganggu.

Read More......