Selasa, 22 April 2008

peminpin

Peminpin - “Ing Ngarsa Sung Tulada”
oleh ACENG FURQON
Susunan kata yang mungkin hanya sidikit orang yang tahu akan arti dan maknanya, kalimat dalam bahasa jawa yang menjadi asas pendidikan di Indonesia, sebelum tut wuri handayani kata yang mepunyai arti “siapa yang di depan, maka memberi contoh” ini selain menjadi asas bagi pendidikan, kalimat tersebut menyinggung pula masalah kepeminpinan, karena berkaitan dengan kata “yang didepan” maka orang yang mempunyai posisi didepan atau dalam hal ini seorang peminpin harus mampu menunjukan sebagai orang yang patut dicontoh.
Seorang peminpin yang ideal adalah orang mampu menberikan tauladan bagi para bawahan atau pun rakyatnya, baik dari segi keilmuannya maupun dari segi moralnya. Banyak peminpin yang tidak diragukan masalah keilmuannya, bahkan mereka sudah menyandang banyak gelar atau pun penghargaan dari berbagai instansi. Namun, akan sangat sulit kita menemukan peminpin yang patut dicontoh oleh semua orang. bahkan tidak sedikit bawahan yang mengeluh kepada pinpinannya daripada bawahan yang bangga dengan pinpinannya.
Seorang peminpin juga harus bijaksana dalam mengambil suatu kebijakan. Karena suatu kebijakan yang ditetapkan oleh seorang peminpin bukan hanya berdampak pada dirinya tetapi juga pada orang-orang yang dia pimpin. Jangan sampai kebijakan yang dikeluarkan merugikan rakyatnya. kecenderungan peminpin untuk memilih pengusaha yang kaya dari pada membela rakyat kecil akan sangat besar, karena mungkin akan sangat menguntungkan.
Banyak bukti dan saksi yang merasakan dan menyaksikan penderitaan yang disebabkan kebijakan peminpin yang kurang memikirkan nasib mereka. Mulai dari penggusuran pedangang kaki lima dengan dalih keindahan lingkungan atau pembongkaran lahan yang dengan alasan mereka kalah di pengadilan. Ataupun korban-korban kerusuhan yang kasusnya tidak pernah selesai meskipun kasus tersebut pulang pergi ke pengadilan.
Meskipun banyak kejadian yang dipengaruhi oleh peminpin yang tidak menampakan figure peminpin yang baik. Namun, kita jangan terbawa imajinasi buruk tentang itu. Ternyata banyak juga kisah yang menggambarkan peminpin yang cinta rakyatnya sehingga negrinya aman dan sejahtera. Seperti ketika kepeminpinan Umar bin khotob yang mampu melebur dengan rakyatnya tanpa pandang ras atau suku, orang kaya atau miskin bahkan dia melindungi orang yang berbeda agama. Begitu juga dengan sosok Abraham Lincoln yang selalu ada dalam ingatan orang Amerika sepanjang hayat. Untuk itu bukan hal yang tidak mungkin untuk menjadikan sebuah negri aman dan sejahtera dengan pengaruhnya seorang peminpin yang berwibawa dan bertanggungjawab.
Bertepatan dengan pemilihan gubernur Jawa Barat, yang dilangsungkan pada tanggal 13 April lalu. Pendidikan mahal dan jalan rusak yang manjadi menu kampanye gubernur dan wakil gubernur jabar terpilih harus bisa diaktualisasikan. Mereka percaya diri dan berani dengan berbagai janji yang meraka tawarkan. Semua janji, siapapun yang berjanji, maka janji itu harus ditepati. Karena akan diminta pertanggungjawabannya kepada rakyat. Siapapun yang terpilih menjadi gubernur jabar kita terima, dan biarkan mereka berusaha untuk memenuhi apa yang telah dijanjikan kepada rakyatnya.
Ketika peminpin berjanji maka akan diminta pertanggungjawaban dihadapan semua rakyatnya. Dan ketika itu pula rakyatnya mempunyai hak untuk menagih janjinya itu. Namun kebanyakan ketika dia sudah menjadi peminpin, dia seakan-akan tidak punya hutang janji. Dan rakyatnya pun seakan-akan takut untuk menagih atau menuntut hak mereka.

Peminpin - “Ing Ngarsa Sung Tulada”
oleh ACENG FURQON
Susunan kata yang mungkin hanya sidikit orang yang tahu akan arti dan maknanya, kalimat dalam bahasa jawa yang menjadi asas pendidikan di Indonesia, sebelum tut wuri handayani kata yang mepunyai arti “siapa yang di depan, maka memberi contoh” ini selain menjadi asas bagi pendidikan, kalimat tersebut menyinggung pula masalah kepeminpinan, karena berkaitan dengan kata “yang didepan” maka orang yang mempunyai posisi didepan atau dalam hal ini seorang peminpin harus mampu menunjukan sebagai orang yang patut dicontoh.
Seorang peminpin yang ideal adalah orang mampu menberikan tauladan bagi para bawahan atau pun rakyatnya, baik dari segi keilmuannya maupun dari segi moralnya. Banyak peminpin yang tidak diragukan masalah keilmuannya, bahkan mereka sudah menyandang banyak gelar atau pun penghargaan dari berbagai instansi. Namun, akan sangat sulit kita menemukan peminpin yang patut dicontoh oleh semua orang. bahkan tidak sedikit bawahan yang mengeluh kepada pinpinannya daripada bawahan yang bangga dengan pinpinannya.
Seorang peminpin juga harus bijaksana dalam mengambil suatu kebijakan. Karena suatu kebijakan yang ditetapkan oleh seorang peminpin bukan hanya berdampak pada dirinya tetapi juga pada orang-orang yang dia pimpin. Jangan sampai kebijakan yang dikeluarkan merugikan rakyatnya. kecenderungan peminpin untuk memilih pengusaha yang kaya dari pada membela rakyat kecil akan sangat besar, karena mungkin akan sangat menguntungkan.
Banyak bukti dan saksi yang merasakan dan menyaksikan penderitaan yang disebabkan kebijakan peminpin yang kurang memikirkan nasib mereka. Mulai dari penggusuran pedangang kaki lima dengan dalih keindahan lingkungan atau pembongkaran lahan yang dengan alasan mereka kalah di pengadilan. Ataupun korban-korban kerusuhan yang kasusnya tidak pernah selesai meskipun kasus tersebut pulang pergi ke pengadilan.
Meskipun banyak kejadian yang dipengaruhi oleh peminpin yang tidak menampakan figure peminpin yang baik. Namun, kita jangan terbawa imajinasi buruk tentang itu. Ternyata banyak juga kisah yang menggambarkan peminpin yang cinta rakyatnya sehingga negrinya aman dan sejahtera. Seperti ketika kepeminpinan Umar bin khotob yang mampu melebur dengan rakyatnya tanpa pandang ras atau suku, orang kaya atau miskin bahkan dia melindungi orang yang berbeda agama. Begitu juga dengan sosok Abraham Lincoln yang selalu ada dalam ingatan orang Amerika sepanjang hayat. Untuk itu bukan hal yang tidak mungkin untuk menjadikan sebuah negri aman dan sejahtera dengan pengaruhnya seorang peminpin yang berwibawa dan bertanggungjawab.
Bertepatan dengan pemilihan gubernur Jawa Barat, yang dilangsungkan pada tanggal 13 April lalu. Pendidikan mahal dan jalan rusak yang manjadi menu kampanye gubernur dan wakil gubernur jabar terpilih harus bisa diaktualisasikan. Mereka percaya diri dan berani dengan berbagai janji yang meraka tawarkan. Semua janji, siapapun yang berjanji, maka janji itu harus ditepati. Karena akan diminta pertanggungjawabannya kepada rakyat. Siapapun yang terpilih menjadi gubernur jabar kita terima, dan biarkan mereka berusaha untuk memenuhi apa yang telah dijanjikan kepada rakyatnya.
Ketika peminpin berjanji maka akan diminta pertanggungjawaban dihadapan semua rakyatnya. Dan ketika itu pula rakyatnya mempunyai hak untuk menagih janjinya itu. Namun kebanyakan ketika dia sudah menjadi peminpin, dia seakan-akan tidak punya hutang janji. Dan rakyatnya pun seakan-akan takut untuk menagih atau menuntut hak mereka.

Tidak ada komentar: